Tuesday, July 20, 2010

Pendidikan Nilai

Siapa mau Jadi guru?

Tuntutan masyarakat dan tugas menyiapkan masa depan bangsa merupakan tugas yang harus disadari oleh guru. Pedidikan menjadi sentra pembentukan manusia utuh yang mengintegrasikan antara kemampuan 1. otak, melalui pengetahuan (Hard Skills) dan Values hidup (Soft Skills). 2. Hari, melalui oleh budi, kepekaan, kepedulian dan keberpihakan kepada kebenaran dan keadilan. 3. Kaki-tangan, melalaui keterampilan, karya yang dihasilkan untuk orang lain. Agar guru dapat memberi maka Ia terlebih dahulu memiliki keutuhan tersebut. Otak yang cemerlang, Hati yang bersih serta kaki tangan yang lincah dan kuat. Untuk itu perlu kiranya guru dibekali banyak macam dan jenis kegiatan/pelatihan untuk menumbuhkan keutuhan tersebut.

Pelatihan-pelatihan bagi guru tidak hanya terbatas pada hard skills saja. Yang lebih penting adalah bagaimana mengembangkan dan menumbuhkan soft skills para guru,melalui pendidikan nilai. Pendidikan nilai mestinya menjadi core value-nya sekolah-sekolah di Indonesia. Sebetulnya pendidikan nilai menjadi tanggungjawab seluruh guru.

Sekarang ini tidak gampang menjadi seorang pendidikan, menjadi pengajar cukup berbekal ilmu dan keterampilan tetapi menjadi pendidikan yang betul tidak cukup dengan itu saja. Kalau ditanya kepada siswa, adakah dari mereka yang kelak mau menjadi guru? Hampir dipastikan tidak ada yang mau, kalau ada, itupun ragu.. Mengapa? Bukankan tugas ini mulia? Di Jaman Neokapitalis sekarang ini, menjadi guru adalah kesalahan, pilihan terakhir. Mengapa? Karena uang/modal menjadi orientasi sentral masyarakat kebanyakan. Sementara itu guru, menjadikan uang pada urutan terakhir. Uang penting untuk hidup tetapi bukan alat untuk hidup. Siapa mau jadi guru?